PENGADILAN AGAMA DATARAN HUNIMOA MENDAPATKAN KENANG-KENANGAN PURNABAKTI KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA KE-13.
(Ketua Pengadilan Agama Dataran Hunimoa menunjukkan kenang-kenangan dari Ketua Mahkamah Agung RI ke-13))
Bula I www.pa-dataranhunimoa.go.id.
Jum’at, 3 Juli 2020 Masehi bertepatan dengan tanggal 11 Zulkaidah 1441 Hijriah, Pengadilan Agama Dataran Hunimoa mendapatkan kiriman kenang-kenangan purnabakti Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia ke-13, YM. Prof. Dr. M. Hatta Ali, SH., MH.. Kenang-kenangan tersebut berupa dua buah Buku Biografi M. Hatta Ali dengan judul: “ Pendekar peradilan, Taro Ada taro Gau”, yang diperuntukkan koleksi perpustakaan, dan satu buah Tas Goodle Bag dan Dompet MHA untuk untuk pimpinan.
Ucapan mohon diri disampaikan oleh Prof. Dr. M. Hatta Ali, SH., MH.. tertanggal 30 April 2020, baik atas nama pribadi maupun keluarga yang ditujukan kepada seluruh pimpinan lembaga negara serta kementerian, seluruh pimpinan, Hakim Agung dan hakim Ad Hoc pada Mahkamah Agung, segenap unsur Pemerintahan Negara, seluruh pimpinan badan usaha serta Hakim dan Aparatur Peradilan pada seluruh Badan peradilan Indonesia yang telah memberikan dukungan sekaligus sinergitas, kerjasama dan kesempatan untuk memberikan karya dan pengabdian tertinggi bagi Institusi, masyarakat, bangsa dan NKRI.
Ucapan syukur disampaikan Prof. Dr. M. Hatta Ali, SH., MH.. atas perjalanan tugas mengemban anamah hingga tiba di penghujung karir sebagai KETUA MAHKAMAH AGUNG RI, seraya memohon maaf atas segala khilaf, tutur kata dan prilaku yang kurang berkenan, serta memohon pamit untuk kembali ke tengah masyarakat dan melanjutkan pengabdian di bidang hukum.
Dalam buku “M. Hatta Ali Pendekar Peradilan Taro Ada Taro Gau” yang ditulis oleh Deden Ridwan Konsultan Media dan Praktisi Perbukuan terkenal alumnus UIN Syarif hidayatullah Jakarrta dan Universitas Leiden Belanda digambarkan tentang sosok M. Hatta Ali yang begitu luar biasa konsisten dalam sepak terjangnya sebagai penegak hukum. Penulis buku dalam akhir pengantarnya menyatakan: “cerita, sikap, spirit, dan jejak karya Hatta Ali harus terus kita sebarluaskan melalui kanal-kanal media kreatif. Kehadiran Muhammad Hatta Ali di tengah kita saat ini, mengingatkan penulis pada nasihat tokoh kampiun sastra Indnesia modern Pramoedya Ananta Toer: “Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan”, semoga kita bisa memetik pelajaran berharga demi masa depan yang lebih bijak”.
Membaca buku M. Hatta Ali Pendekar Peradilan Taro Ada Taro Gau yang ditulis dengan lugas, mengalir dan renyah ketika membacanya, Penulis menyandangkan julukan kepada M. Hatta Ali dengan sebutan Sang Pendekar Peradilan Taro Ada Taro Gau, Hal ini tidak lain di antaranya karena M. Hatta Ali dalam kerja nyatanya berpegang teguh dan sesuai dengan ungkapan pepatah lama Bugis Taro Ada Taro Gau (satunya kata dengan perbuatan). Ia tak banyak mengumbar kata di hadapan media massa. Kritikan dan keraguan dijawab dengan hasil kerja. Apa yang dikatakan pasti dilakukan, satunya kata dengan perbuatan. Muhammad Hatta Ali, akan terus dikenang sebagai Bapak pembaharuan Mahkamah Agung, seorang pendekar peradilan, yang berjuang siang malam demi mewujudkan visi Mahkamah Agung menjadi badan peradilan yang agung.
Ketua Pengadilan Agama Dataran Hunimoa, Lutfi Msulih, S.Ag., MA. mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Prof. Dr. M. Hatta Ali, SH., MH. atas pengabdian dan kerja nyatanya dalam rangka mewujudkan visi Mahkamah Agung yaitu mewujudkan badan peradilan indonesia yang agung. selamat menjalankan purna tugas, semoga keberkahan selalu menyertai. Terima kasih atas kenang-kenangan yang telah diberikan. Menjadi inspirasi bagi warga peradilan.
Mengutip Epilog dari Buku Pendekar Peradilan Taro Ada Taro Gau, Lutfi Muslih menyatakan “Muhammad Hatta Ali, akan terus dikenang sebagai Bapak pembaharuan Mahkamah Agung, seorang pendekar peradilan, yang berjuang siang malam demi mewujudkan visi Mahkamah Agung menjadi badan peradilan yang adiluhung dan perbawa”. (LM)
