logo hunimoa      

Selamat datang di situs resmi Pengadilan Agama Dataran Hunimoa. Website ini dibuat sebagai sarana untuk memberikan beragam informasi khususnya yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Dataran Hunimoa.

on . Hits: 743

“PUASA DAN KEDISIPLINAN DALAM MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS”

(Kultum Ketua Pengadilan Agama Dataran Hunimoa pada hari pertama Puasa)

 

Kultum1

Bula I www.pa-dataranhunimoa.go.id.

Selasa, 13 April 2021 Masehi bertepatan dengan tanggal 1 Ramadhan 1442 Hijriyah, Ketua Pengadilan Agama Datara Hunimoa Lutfi Muslih, S.Ag. MA. menyampaikan kultum dengan tema: “Puasa dan Kedisiplinan membangun Zona Integritas”. Kegiatan Kultum dibingkai dengan sholat dzuhur berjamaah yang dilanjutkan dengan tadarus/simaan al-Qur’an. Kegiatan dilaksanakan di ruang sidang Pengadilan Agama Dataran Hunimoa yang dimultifungsikan sebagai tempat kegiatan dimaksud. Pada kegiatan tersebut Sebagai Muadzin pada hari pertama kegiatan adalah Ruslan S, Iqamah saudara Umar Rahayaan, Imam Taha Wairooy, SHI, MH, dan Pembawa acara Wanardi Syarif, SHI. Dilanjutkan dengan tadarus/simaan alQur’an yang dibagi dalam tiga kelompok.

Kultum2

Kegiatan Ramadhan ini merupakan yang pertama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama Dataran Hunimoa di masa Pandemi Covid 19 yang untuk wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur saat ini adalah masuk kategori Zona Hijau yang terbebas dari Corona. Kegiatan juga dilaksanakan setelah Pengadilan Agama Dataran Hunimoa mempunyai bangunan ruang sidang yang cukup representatif yang didirikan pada tahun 2020 dan dioperasionalkan pada Oktober 2020. Sebagaimana diketahui sejak dioperasionalkan tanggal 22 Oktober 2018 Pengadilan Agama Dataran Hunimoa masih menempati gedung pinjaman berupa bekas rumah dinas dari Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Timur.

Pada kesempatan tersebut, Lutfi menyampaikan kultum dengan mengutip ayat al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 183, yang artinya “ Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu   berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.

Dalam ceramahnya disampaikan bahwa kata puasa adalah bahasa sansekerta yang dalam bahasa Arabnya adalah Shaum yang berarti menahan diri. Secara fikih puasa berarti menahan diri dari makan, minum, serta perbuatan lain yang bersifat badani (fisik) sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Pada kajian lainnya diharapkan dari puasa lebih dari itu, tidak hanya fisik namun juga secara mental (kejiwaan), bahkan spritual (ruhani).

Kultum3

Menurut Lutfi telah ditegaskan dalam hadis, termasuk hadis mutawatir, tentang dorongan upaya mendisiplinkan diri sehingga mampu meningkatkan kualitas puasa dari puasa yang sekedar badani, menjadi nafsani dan dilanjut dengan puasa yang dapat mencapai nilai-nilai spritual/ruhani.

Para Ulama membagi puasa menjadi tiga fase/kategori/tingkatan. Pertama Pase Puasa Umum (shaum al-umum), kedua puasa khusus (shaum al-khusus), ketiga, puasa orang yang lebih dari khusus (shaum alkhususul khusus). Ada juga yang mebagi puasa menjadi fase Ibtidai (permulaan) atau badani, fase tsanawi (nafsani, dan fase Rabbani (spiritual/ruhani). Ada juga yang membagi menjadi fase rahmat, maghfirah (ampunan) dan itqun minannar (pembebasan dari neraka).

Kultum4

Menurut al-Ghazali sebagaimana tercantum dalam kita Ihya Ulumuddin, dikatakan bahwa Puasa Umum ialah menahan perut dan kemaluan dari memenuhi kebutuhan syahwat. Puasa khusus ialah menahan pendengaran, lidah, tangan, kaki dan seluruh anggota tubuh dari dosa. Sedangkan puasa paling khusus (Shaumul khusush alkhusush))adalah menahan hati agar tidak mendekati kehinaan, emikirkan dunia dan memikirkan selain Alloh SWT disebut batal bila terlintas dalam hati pikiran selain Alloh SWT dan hari akhir.

Dikatakan oleh Lutfi bahwa para ulama membagi Sepuluh hari yang pertama adalah masa penyesuaian diri secara fisik. Dari yang semula kita makan pagi, siang, sore atau malam, diubah menjadi makan maghrib atau yang disebut buka puasa dan makan pagi menjelang fajar atau sahur. Penyesuaian ini memerlukan waktu 10 hari dari sikap dan perbuatan yang bersifat permulaan (ibtida’I) dan jasmani.

Sepuluh hari yang kedua mampu meningkatkan pada tingkat yang lebih tinggi (tsanawi), yaitu pada fase puasa nafsani. Oleh karena itu kedisiplinan diri dari segi mental harus lebih baik dari sepuluh hari pertama. Jika kita dapat jalani dengan baik maka sepuluh hari yang ketiga akan meningkatkan memudahkan kita kepada perolehan ruhani yang diwujudkan dengan ajaran laylatul qadr, dimana tidak diperoleh kecuali bagi mereka yang masuk fase ruhani.

Mengutip Nurcholish Madjid dikatakan bahwa Puasa adalah perbuatan yang sangat private (pribadi), tidak ada yang tahu apakah kita berpuasa atau tidak kecuali diri kita sendiri dan Allah SWT. Kalau orang sholat maka perbuatan sholat itu bisa diketahui orang. Begitu juga dengan zakat karena ada yang menerima. Terlebih lagi ibadah haji sebagai perbuatan yang sangat publik. Ketika kita puasa saat kita sangat haus dan lapar dan dihadapan kita ada makanan dan minuman, tetapi kita menahannya Ini merupakan sebuah latihan untuk menyadari tentang kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita tidak akan minum padahal kita sendirian, karena kita meyakini bahwa Allah SWT mengawasi, dan menuntut pertanggungjawaban kita. Puasa adalah latihan untuk memperkuat kesadaran kita bahwa Allah Maha Hadir.

Puasa mengajarkan kita tentang kedisiplinan, ketaatan pada norma dan kaidah, tertib tugas, ikhlas, teladan dan tidak menyalahgunakan amanah. Kedisiplinan secara tegas telah disebutkan dalam butir ke 8 KEPPH (Kode Etik dan Pedoman perilaku Hakim) dimana seorang hakim harus berdisilin tinggi. Ditegaskan juga dalam Kode etik dan Pedoman Perilaku Panitera dan jurusita (SK KMA 122/2013 dimana dalam pasal 6 disebutkan tentang kedisiplinan. Begitu juga dalam SK Sekma 088 tahun 2012 tentang Aturan Perilaku Pegawai MARI pada Pasal 3.    

Kultum5

Terakhir ketua Pengadilan Agama Dataran Hunimoa berpesan agar seluruh pegawai Pengadilan Agama Dataran Hunimoa menyukseskan Zona Integritas dengan siap untuk menjadikan PA Dataran Hunimoa yang WBK (wilayah Bebas dari Korupsi) sebagaimana selalu digelorakan dalam apel senin pagi maupun jum’at sore.

Kegiatan yang disertai dengan turunnya hujan di hari pertama tersebut diharapkan membawa rahmat bagi warga Pengadilan Agama Dataran Hunimoa di fase sepuluh hari pertama puasa sebagai fase rahmat bagi yang menjalankannya. Hal ini karena disebutkan bahwa turunnya hujan itu seperti turunnya rahmat.

“LM”

Add comment


Security code
Refresh

Hubungi Kami

 

Pengadilan Agama Dataran Hunimoa

Jl. Ampera, Bula

Kab. Seram Bagian Timur

Telp: 0915-2211773
Fax: 0915-2211773

E-Mail : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Θ Lokasi Kantor

Sosial Media : 

instagram  facebook  youtube  twitter

Tautan Aplikasi

Pengadilan Agama Dataran Hunimoa@2018

           Copyright by : IT PA Hunimoa